Ampas Kopi
Sudah dua puluh tahun Kakiku masih berpijak di tempat yang kau sebut bumi Napasku masih menghirup problematika kehidupan Rumput yang kau bilang hijau ternyata fatamorgana Dialog percakapannya juga ternyata pura-pura Ambilkan aku secangkir kopi Agar aku tahu, yang pahit bukan hanya hidupku Agar aku tahu, semua akan baik-baik saja seperti kopi yang memang ditakdirkan pahit sampai hanya ampas yang tersisa