Hari Rayamu
Akhir yang selalu ingin menjadi awal sebuah kelana Terhenti melihatmu lahir kembali Dari puisi-puisi yang kau pelihara kembali menjadi tumpuan sembuhkan luka Kau penulis abadi disini Ku dengar suaramu lagi Menyerukan wejangan yang ku rindu Meski tetap maya Kau selalu nyata Ku dengar lagi deru ombakmu ditengah lautan Tetap saja gemuruhmu tak pernah bisa ku gapai Apakah selembut nyanyianmu? Atau seindah puisimu? Wahai bujang nan aksa puisimu berbinar melahirkan lakumu cantik nan indah memberi warna abu-abuku Wahai bujang sang kelana Sejauh apapun langkahmu aku ingin kita sedekat bait-bait ini Sampai bait terakhir Ku kenang kau lahir kembali Akan ku ingat hari ini; hari rayamu Sampai bertemu di kandung kidungku Kelak ku bacakan sepenggal puisi yang terkagum-kagum padamu