Mati Enggan, Hidup Pun Susah
Sekitar awal Juni 2020, aku memaksakan diri untuk mendengarkan album pertamanya Nadin Amizah yang berjudul 'Selamat Ulang Tahun’. Rasa penasaranku lumayan tinggi karena saat itu beranda twitter- ku membicarakan album ini. Setelah kudengar semua, satu diantara sepuluh lagu di dalamnya, ada lirik yang membuatku ingin sekali bertanya pada si pemilik album tersebut, “Nadin, seberat apa menuju dewasamu?”. Bagaikan jiwa yang terpisah, mati enggan hidup pun susah, begitu lirik awal dalam lagu ‘Mendarah’ milik Nadin. Ku ulang terus lagu tersebut. Aku berusaha memahami setiap liriknya. Aku ingin tahu apa yang ingin Nadin sampaikan. Sampai pada akhirnya, aku benar-benar paham sepenggal lirik dari lagu ‘Mendarah’ ini. Saat itu, di pertengahan bulan Juni, entah aku sudah berbuat dosa apa, yang seharusnya menjadi Juni yang penuh harapan dengan bertambahnya usiaku yang ke-20, ini justru menjadi mimpi buruk dalam hidupku. Juni 2020 adalah Juni yang paling patah hati. Juni yang paling kelam ...