Kini Kita Menjadi Pernah

Di antara bulan-bulan yang tak ingin usai
Pula tahun yang begitu pelik
Kita mencoba menyulam hati yang tak memiliki tuan
Diksi sudah merangkai kisah dua remaja yang ada cinta di dalamnya

Sempat jarak membawa nama kita terbang sejauh ratusan puisi
Mungkin kabar tak akan lagi singgah 
Tapi doa tetap terpanjatkan bersama namamu yang lebih indah dari syair-syair yang berbicara tentang cinta

Pagi ini akan ku romantisasi sebuah perpisahan
Biar yang dulu ranum tetap ranum
Yang pahit biarkan terkubur oleh senyum yang tak akan pernah terlihat

Disini Tuan, pelukan hangat belum sempat tertaut pada sua
Pun kecup belum sempat menyentuh kening November yang sayu 
Terima kasih dan maaf
Izinkan aku mengabadikan namamu disini
bersama sorai yang ku putar di atas elegi yang sedang tumbuh

Komentar

  1. Kala semuanyaa terasa jauh..
    Birunyaa lautan daratan yang hijau..
    Bisakah ku tepis galau..
    Kala tak ada kau buatku risau..

    Ijinkan aku menyadarkan..
    Meski susah payah kebahagiaan..
    Nantinyaa akan kau dapatkan..
    Sikap dewasa yang membentuk pemikiran..

    Hati dan pikiran memang berjarak begitu luas..
    Namun akan bisa kau temukan bila berjalan di 1 ruas..
    Dan bila smuanyaa telah saling isi..
    Maka akan kau temukan smuanya di satu sisi..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Panjang

Mati Enggan, Hidup Pun Susah

Doa Paling Ikhlas