Kh i a n at
Selama ini, yang aku sayangi justru membakar kesetiaan
Kau yang baik, katanya
Kau yang sopan dan santun tuturnya
Kau yang khianat rupanya
sudah menjelma menjadi buruk lakunya, bebal tingkahnya
Lelaki itu baik nyatanya, kau hantam dengan realita
Ia adalah luka yang paling terluka
Kami turut berduka cita atas putusnya sebuah ikatan
Terlebih aku takut menjadi tegar yang lemah
Sudah air matanya jatuh berbisik lembut "Aku tetap menyayangimu"
padahal hatinya dihancurkan bertubi-tubi
Ia jatuh terluka dengan pintar
dan kau melukainya tanpa akal
Selama ini, ternyata kau suguhkan kami semangkuk khianat diatas meja makan
Kau yang baik, katanya
Kau yang sopan dan santun tuturnya
Kau yang khianat rupanya
sudah menjelma menjadi buruk lakunya, bebal tingkahnya
Lelaki itu baik nyatanya, kau hantam dengan realita
Ia adalah luka yang paling terluka
Kami turut berduka cita atas putusnya sebuah ikatan
Terlebih aku takut menjadi tegar yang lemah
Sudah air matanya jatuh berbisik lembut "Aku tetap menyayangimu"
padahal hatinya dihancurkan bertubi-tubi
Ia jatuh terluka dengan pintar
dan kau melukainya tanpa akal
Selama ini, ternyata kau suguhkan kami semangkuk khianat diatas meja makan
Komentar
Posting Komentar