Melukismu


Jemariku menari manja bersama puing bayang-bayang
Mencoba melukis lekuk senyummu
Ku sembunyikan dibalik puisi
yang tak mampu lagi mengeja 

Ku agung-agungkan lagi;
Cinta dalam diam
yang duduk di singgasana paling suci sekalipun
Atau ini tak lebih sekadar diksi
yang malu-malu menerka

Sabar tumbuhkan di dadamu
Jemariku kian menari lagi
Saban hari melukis setiap inci dirimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Panjang

Mati Enggan, Hidup Pun Susah

Doa Paling Ikhlas